Sunday, February 19, 2017

Tradisi Potong Jari


Suku Dani di Wamena punya tradisi potong jari. Tradisi ini sebagai bentuk simbol belasungkawa, yang mana tiap ada anggota keluarga yang meninggal maka jarinya dipotong.

Rasa sakit dari jari yang dipotong, tidaklah sesakit ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintai. Tradisi di suku Dani ini hanya dilakukan oleh para wanita. Yang memotong jarinya, adalah suami mereka atau kepala suku.

Jarinya akan dipotong dengan kampak batu. Jangan kaget, jika melihat wanita-wanita Suku Dani dengan jari yang sudah tidak lengkap.

Lukisan 'Alien' di Gua Biak dan Wamena


Biak dan Wamena di Papua menyimpan lukisan gua yang misterius. Lukisan ini kerap disebut perwujudan alien, sebab gambarnya tidak seperti manusia atau mahluk-mahluk di Bumi.

Di Wamena, lukisannya ada di Gua Kontilola. Bentuk lukisannya, sosok manusia dengan bentuk yang aneh. Jari tangannya ada empat, kepalanya bulat seperti helm dan punya kuping yang juga bulat tapi ukurannya lebih kecil serta tidak seperti kuping manusia. 

Sedangkan di Biak, ada di Gua Tanjung Bicari yang menggambarkan mahluk bermata besar dan bertanduk tiga, serta pola-pola tertentu. Lukisan apa ya ini?

Salju dan Es Abadi di Puncak Carstensz


Siapa bilang Indonesia tidak punya salju dan es. Datanglah ke Puncak Carstensz di Pegunungan Tengah, Papua untuk melihat salju.

Di Basecamp Danau-danau, suhu di sana pun bisa mencapai minus 5 derajat Celcius! Pendaki bisa merasakan hujan salju.

Di sekitar Puncak Carstensz, ada tiga puncak lainnya yakni Puncak Sumantri, Puncak Jaya dan Puncak Carstensz Timur. Di sanalah, terdapat es abadi yang tebal dan banyak terdapat gua es. Tapi sayang, seiring pemanasan global, es abadinya diprediksi bisa hilang.

Tradisi Bakar Batu, Papua


Mungkin inilah cara memasak paling unik di Indonesia bahkan mungkin dunia. Suku Moni dan Dani di kawasan Pegunungan Tengah Papua memiliki tradisi bakar batu. Suatu pesta memasak hewan dan sayuran tanpa menggunakan perkakas. Hanya pakai, batu, kayu dan rumput.

Pertama, mereka membuat api dengan menggesekan kedua kayu dan kemudian dipakai untuk membakar batu. Begitu sudah panas, dimasukanlah ke dalam lubang yang sudah diisi jerami dan makanan tersebut.

Lalu, bagian atasnya kembali ditaruh rumput dan batu-batu yang sudah dibakar. Setelah dianggap matang, rumput-rumputnya diangkat dan makanan siap disantap. Rasanya dijamin, enak!

Bukit Pasir Putih di Wamena


Hamparan pasir putih di Wamena, Papua ini bukan di pinggir pantai. Hamparan pasir putih yang halus ini adanya di atas perbukitan. Ajaib!

Bukit itu namanya Sumpula, yang berjarak sekitar 45 menit dari Bandara Wamena. Ada 6 titik yang memiliki hamparan pasir putih. Silakan trekking ke atas bukitnya, bermain pasir dan memandangi rangkaian Pegunungan Tengah yang panjang. Serasa sedang bersantai di pantai saja.

Belut Raksasa di Maluku Tengah


Kolam Waiselaka di Maluku Tengah, sekitar 45 menit naik mobil dari Ambon adalah habitat bagi Morea. Sebutan untuk belut keramat raksasa yang panjangnya bisa mencapai 1 meter lebih.

Belut tersebut, dipercaya masyarakat setempat sudah ada sejak zaman dulu sebelum manusia mendirikan perkampungan di sekitarnya. Maka dari itu, belutnya dikeramatkan dan dijaga.

Tidak hanya bisa melihat, traveler pun bisa memegangnya langsung. Penasaran?

Air Panas di Pinggir Laut Tidore


Jika biasanya air panas ditemui di pegunungan, maka tidak di Pantai Akesahu. Pantai yang berlokasi di Tidore, Maluku ini memiliki sumber air panas. tepat di pinggir pantainya yang dikelilingi pasir cokelat. Ajaib!

Uniknya, walaupun terletak di pinggir pantai, air panas ini rasanya tawar. Lokasi air panasnya pun sudah dilengkapi keramik dan tangga sehingga membuat nyaman traveler.

Sambil mandi air panas, bisa merasakan suasana pantai dan memandangi lautan di depan mata. Asyik!