Sunday, February 19, 2017

Tradisi Potong Jari


Suku Dani di Wamena punya tradisi potong jari. Tradisi ini sebagai bentuk simbol belasungkawa, yang mana tiap ada anggota keluarga yang meninggal maka jarinya dipotong.

Rasa sakit dari jari yang dipotong, tidaklah sesakit ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintai. Tradisi di suku Dani ini hanya dilakukan oleh para wanita. Yang memotong jarinya, adalah suami mereka atau kepala suku.

Jarinya akan dipotong dengan kampak batu. Jangan kaget, jika melihat wanita-wanita Suku Dani dengan jari yang sudah tidak lengkap.

Lukisan 'Alien' di Gua Biak dan Wamena


Biak dan Wamena di Papua menyimpan lukisan gua yang misterius. Lukisan ini kerap disebut perwujudan alien, sebab gambarnya tidak seperti manusia atau mahluk-mahluk di Bumi.

Di Wamena, lukisannya ada di Gua Kontilola. Bentuk lukisannya, sosok manusia dengan bentuk yang aneh. Jari tangannya ada empat, kepalanya bulat seperti helm dan punya kuping yang juga bulat tapi ukurannya lebih kecil serta tidak seperti kuping manusia. 

Sedangkan di Biak, ada di Gua Tanjung Bicari yang menggambarkan mahluk bermata besar dan bertanduk tiga, serta pola-pola tertentu. Lukisan apa ya ini?

Salju dan Es Abadi di Puncak Carstensz


Siapa bilang Indonesia tidak punya salju dan es. Datanglah ke Puncak Carstensz di Pegunungan Tengah, Papua untuk melihat salju.

Di Basecamp Danau-danau, suhu di sana pun bisa mencapai minus 5 derajat Celcius! Pendaki bisa merasakan hujan salju.

Di sekitar Puncak Carstensz, ada tiga puncak lainnya yakni Puncak Sumantri, Puncak Jaya dan Puncak Carstensz Timur. Di sanalah, terdapat es abadi yang tebal dan banyak terdapat gua es. Tapi sayang, seiring pemanasan global, es abadinya diprediksi bisa hilang.

Tradisi Bakar Batu, Papua


Mungkin inilah cara memasak paling unik di Indonesia bahkan mungkin dunia. Suku Moni dan Dani di kawasan Pegunungan Tengah Papua memiliki tradisi bakar batu. Suatu pesta memasak hewan dan sayuran tanpa menggunakan perkakas. Hanya pakai, batu, kayu dan rumput.

Pertama, mereka membuat api dengan menggesekan kedua kayu dan kemudian dipakai untuk membakar batu. Begitu sudah panas, dimasukanlah ke dalam lubang yang sudah diisi jerami dan makanan tersebut.

Lalu, bagian atasnya kembali ditaruh rumput dan batu-batu yang sudah dibakar. Setelah dianggap matang, rumput-rumputnya diangkat dan makanan siap disantap. Rasanya dijamin, enak!

Bukit Pasir Putih di Wamena


Hamparan pasir putih di Wamena, Papua ini bukan di pinggir pantai. Hamparan pasir putih yang halus ini adanya di atas perbukitan. Ajaib!

Bukit itu namanya Sumpula, yang berjarak sekitar 45 menit dari Bandara Wamena. Ada 6 titik yang memiliki hamparan pasir putih. Silakan trekking ke atas bukitnya, bermain pasir dan memandangi rangkaian Pegunungan Tengah yang panjang. Serasa sedang bersantai di pantai saja.

Belut Raksasa di Maluku Tengah


Kolam Waiselaka di Maluku Tengah, sekitar 45 menit naik mobil dari Ambon adalah habitat bagi Morea. Sebutan untuk belut keramat raksasa yang panjangnya bisa mencapai 1 meter lebih.

Belut tersebut, dipercaya masyarakat setempat sudah ada sejak zaman dulu sebelum manusia mendirikan perkampungan di sekitarnya. Maka dari itu, belutnya dikeramatkan dan dijaga.

Tidak hanya bisa melihat, traveler pun bisa memegangnya langsung. Penasaran?

Air Panas di Pinggir Laut Tidore


Jika biasanya air panas ditemui di pegunungan, maka tidak di Pantai Akesahu. Pantai yang berlokasi di Tidore, Maluku ini memiliki sumber air panas. tepat di pinggir pantainya yang dikelilingi pasir cokelat. Ajaib!

Uniknya, walaupun terletak di pinggir pantai, air panas ini rasanya tawar. Lokasi air panasnya pun sudah dilengkapi keramik dan tangga sehingga membuat nyaman traveler.

Sambil mandi air panas, bisa merasakan suasana pantai dan memandangi lautan di depan mata. Asyik!

Fenomena Laut Belah di Pulau Dodola


Salah satu keajaiban Indonesia adalah Pulau Dodola di Kabupaten Morotai, Maluku Utara yang memiliki fenomena laut belah. Kala air laut sedang surut, di antara Pulau Dodola Besar dan Pulau Dodola Kecil, muncul pasir pantai memanjang yang menghubungkan dua pulau tersebut.

Traveler bisa berjalan di atas pasir pantainya dan butuh waktu 15 menit untuk menyeberanginya. Jika sedang pasang, pasir pantainya akan tenggelam dan kedua pulaunya kembali terpisahkan dengan lautan.

Fenomena ini ibarat laut yang dibelah Nabi Musa. Pulau Dodola hanya berjarak sekitar 5 Km dari Daruba, ibukota Kabupaten Morotai.

Gunung Miss V di Enrekang


Di Enrekang, Sulawesi Selatan, ada gunung yang bernama Gunung Nona. Kenapa dinamai demikian? Katanya, jika diperhatikan, gunung ini bentuknya disebut mirip dengan alat kelamin perempuan.

Wisatawan yang tengah melintas di Jl Poros Enrekang-Toraja bisa melihat pemandangan ini. Jangan berpikiran macam-macam ya, bagi warga lokal itu bukanlah cabul melainkan lambang kesuburan.

Jika dilihat dalam angle yang tepat, gunung ini memang terlihat seperti Miss V. Tapi jika dilihat dari jauh dan hanya sekilas saja, maka hanya terlihat seperti gunung biasa saja.

Tamborasi, Sungai Terpendek di Dunia


Inilah salah satu keunikan wisata di Indonesia. Bayangkan, ada sungai yang disebut sebagai yang terpendek di dunia.

Sungai Tamborasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, memiliki panjang 20 meter dan lebar 15 meter saja. Mungil banget ya!

Dari mata air, sungai ini langsung bertemu dengan pantai. Mata airnya berasa tawar dan di muaranya sudah berasa asin. Mata airnya terasa sejuk sementara di muaranya terasa lebih hangat. Sayang sungai ini belum didaftarkan ke Guinness Book of World Records.

Tradisi Ganti Busana Jenazah Leluhur di Toraja


Namanya Ma'Nene. Ini adalah tradisi membersihkan dan mengganti baju jenazah para leluhur, tokoh dan orangtua di Toraja. Biasanya dilakukan setiap bulan Agustus.

Pada saat upacara, jenazah-jenazah ini dikeluarkan dari liang batu dan diletakkan di tempat terbuka. Para warga mengganti baju para jenazah ini dengan perlahan dan hati-hati.

Patung Misterius Ala Pulau Paskah di Lore Lindu


Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah menyimpan misteri berupa peninggalan megalitikum. Jika di Pulau Paskah ada barisan patung batu berumur ribuan tahun, begitu juga dengan di Lore Lindu.

Patung batu terpahat yang seperti gambar manusia tersebar di Lembah Lore Lindu. Ukurannya raksasa, dan bentuknya beragam. Diperkirakan umurnya sudah ribuan tahun juga. Namun sampai sekarang belum ada yang tahu asal muasal dari patung tersebut.

Pasar Kuliner Ekstrem di Tomohon


Mungkin pasar tradisional ini tak pernah terbayang di kepala kamu. Bukan daging sapi atau kambing yang diperjualbelikan. Melainkan daging anjing, ular dan sejenisnya. Tak heran jika dijuluki sebagai pasar kuliner ekstrem.

Berada di Tomohon, memang warga setempat masih suka mengkonsumsi daging dari hewan tersebut. Tikus, kelelawar pun jadi santapan di sana. Indonesia memang sungguh unik!

Bukit Kasih 5 Agama di Kawangkoan


Bukit Kasih di Kawangkoan, dekat Manado, Sulawesi Utara memiliki objek wisata yang meneduhkan hati. Bagaimana tidak, di sana ada Bukit Kasih yang berisi 5 rumah agama berdampingan dengan damai.

Hebatnya, kelima rumah agama ini aktif digunakan. Seperti contoh, masih ada kegiatan rutin di gerejanya. Atau, pengunjung bisa beribadah di masjidnya.

Begitu juga dengan vihara dan pura, digunakan juga saat peringatan keagamaan. Indonesia adalah bukti kehidupan antarumat beragama bisa berjalan harmonis.

Memancing Ikan dengan Janur Kelapa di Intata


Uniknya tradisi di Intata, Sulawesi Utara. Setiap tahun, ada tradisi menangkap ikan dengan janur. Tidak dengan jala, tidak dengan pancingan. Hebat!

Tradisi ini dilakukan pada saat waktu laut tersurut di sepanjang tahun. Untuk mengetahui kapan, dibutuhkan perhitungan dari tetua setempat.

Janur direntangkan sekitar 1 km dari bibir pantai. Nanti saat air surut, ikan akan digiring perlahan ke pantai. Akhirnya, penduduk pun bisa pesta ikan.

Berkaca di Danau Labuan Cermin, Berau


Danau Labuan Cermin adalah salah satu danau terbening di Indonesia. Danau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

Sesuai namanya, danau ini punya air sejernih kaca sehingga kita seperti bercermin kalau melihatnya dari atas. Malah saking jernihnya, perahu yang berada di permukaan airnya terlihat seperti melayang!

Ubur-ubur Tanpa Bersengat Kepulauan Derawan


Pulau Kakaban yang masuk dalam gugusan Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur punya keunikan tersendiri. Pulau ini punya danau berisi ubur-ubur tidak menyengat.

Di danau ini terdapat 4 jenis ubur-ubur yaitu ubur-ubur bulan, ubur-ubur totol, ubur-ubur kotak, dan ubur-ubur terbalik. Yang disebut terakhir adalah yang paling unik karena ubur-ubur ini berada di dasar danau dengan tentakel menghadap ke atas.

Wisatawan pun bisa berenang di danau bersama ubur-ubur tanpa perlu takut iritasi akibat disengat hewan ini. Tapi, jaga kelestariannya ya!

Atraksi Ilmu Kebal Cap Go Meh di Singkawan


15 Hari setelah Tahun Baru Imlek, kaum Tionghoa di seluruh dunia merayakan Cap Go Meh yang dimaksudkan sebagai penutup dari rangkaian perayaan Tahun Baru. Di Singkawang, Kalimantan Barat, budaya tersebut tetap ada dan telah berakulturasi dengan kearifan lokal berupa Pawai Tatung.

Tatung merupakan istilah untuk orang sakti yang kebal, di mana mereka mempertontonkan kesaktiannya setiap perayaan Cap Go Meh. Dalam posisi kerasukan, para tatung mempertunjukkan ilmu kesaktiannya.

Pipi ditusuk sampai tembus, kebal senjata tajam, mengupas kelapa dengan gigi dan aksi mendebarkan lainnya. Semua itu siap membuat jantung penonton seperti mau copot!

Bayangan Hilang di Pontianak


Di seluruh dunia, hanya ada 12 negara yang dilewati Garis Khatulistiwa termasuk Indonesia. Pontianak adalah 1 dari 2 kota dunia yang pas dilewati garis imajiner ini. Hal itu membuat Pontianak punya keajaiban.

Setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September, diperingati hari kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa, Kota Pontianak. Titik kulminasi merupakan titik di mana matahari tepat berada di atas Garis Khatulistiwa sehingga bayangan benda di tempat ini hilang.

Pada saat fenomena alam ini berlangsung, bayangan tugu akan menghilang sementara waktu. Hal sama juga terjadi pada benda-benda yang ada di sekeliling Tugu Khatulistiwa, termasuk bayangan wisatawan.

Tak sedikit masyarakat dan wisatawan yang datang untuk menyaksikan peristiwa bayangan hilang di Tugu Khatulistiwa.

Sawah Jaring Laba-laba di Cancar, Flores


Sawah kotak-kotak itu sih biasa, di berbagai negara Asia ada. Tapi kalau sawah dengan formasi jaring laba-laba, mungkin satu-satunya di dunia itu hanya di Cancar, Kabupaten Manggarai, NTT. Dari ketinggian sawah ini tampak berbentuk jaring laba-laba.

Sebagian turis menyangka sawah ini merupakan 'crop circle' yang dibuat oleh alien. Namun faktanya, sawah ini sengaja dibuat dengan bentuk tersebut oleh ketua adat setempat dengan filosofi luhur kehidupan harmonis

Untuk sampai di Cancar, traveler bisa memulai perjalanan dari Kota Ruteng hingga Pasar Cancar. Dari sana Anda akan menemukan jalan kecil menuju Desa Cancar.

Sekitar 3 km ke depan, pengunjung akan bertemu dengan tanjakan cukup yang cukup terjal. Di sini, motor sudah tidak bisa masuk, warga desa Cancar akan menyambut dan mempersilakan pengunjung mengisi buku tamu.

Danau Tiga Warna di Kelimutu, NTT


Bisa dibilang, Danau Kelimutu adalah magnet terkuat bagi turis mancanegara di NTT. Betapa tidak, tiga danau vulkanis ini memiliki warna berbeda. Adat istiadat yang kental pun sudah menjadi satu kesatuan dengan keindahan danau tersebut.

Tiga danau tersebut masing-masing bernama Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo. Masyarakat setempat percaya, danau yang pertama dihuni oleh roh atau jiwa orang tua yang telah meninggal.

Danau kedua dipercaya menjadi rumah bagi jiwa muda-mudi. Sementara danau ketiga, konon dihuni arwah orang jahat.

Rumah Kerucut di Desa Wae Rebo


Desa Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur punya rumah adat unik berbentuk kerucut. Mbaru Niang, begitu nama rumah adat tersebut.

Mbaru Niang adalah rumah adat yang terdiri dari 5 tingkat dengan atapnya kerucut yang khas. Lantai pertama digunakan untuk tempat tinggal sang penghuni, sementara lantai kedua adalah tempat menyimpan bahan makanan dan barang.

Lantai ketiga digunakan untuk menyimpan bahan makanan dan benih tanaman untuk bercocok tanam. Dua lantai terakhir digunakan untuk aneka sesajian yang disimpan pemilik rumah untuk para leluhurnya.

Tradisi Bersih Rumah Pakai Kotoran Sapi


Di Desa Sade, Rembitan, Lombok Tengah, Anda bisa mengenal kehidupan Suku Sasak yang merupakan suku asli di Lombok. Di sana pula, Anda dapat melihat rumah adatnya yang bernama Bale Tani dengan keunikan dilumuri kotoran kerbau!

Tapi tidak semua bagian rumah dilumuri kotoran kerbau, melainkan hanya bagian lantainya saja. Kotoran kerbau yang digunakan adalah yang sudah kering dan dicampur air lalu dilumuri ke lantai. Tujuannya untuk menghilangkan debu-debu yang menempel dan membuat lantai kuat.

Pantai Berwarna Pink


Nama Pantai Pink di Flores tentunya tidak kalah populer dengan Komodo. Jika ingin melihatnya, pantai unik ini berlokasi di sebelah barat Pulau Komodo, masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo.

Diduga, warna pasir yang berwarna pink di pantai ini berasal dari pecahan karang dan biota laut di sana. Waktu terbaik melihat warna pinknya adalah saat matahari sedang terik-teriknya.

Komodo, Si Naga Purba


Siapa yang tidak mengenal komodo? Reptil langka yang hanya ada di NTT, Indonesia ini punya julukan Si Naga Purba. Hewan yang dipercaya sebagai salah satu keturunan dinosaurus yang tersisa di muka ini memang berbahaya namun juga memesona.

Traveler yang ingin melihatnya bisa mampir ke Pulau Komodo atau Pulau Rinca yang bersebelahan. Dengan melakukan trekking bersama para ranger atau pemandu profesional, Anda dapat melihatnya langsung dari dekat.

Danau Air Asin di Satonda


Aneh tapi nyata, terdapat danau air asin di Pulau Satonda, Dompu, NTB. Konon Pulau Satonda muncul akibat letusan Gunung Tambora pada ratusan tahun silam. Terbentuknya danau air asin, diakibatkan oleh tsunami akbat letusan gunung yang membuat air laut membanjiri pulau.

Uniknya, Pulau Satonda masih dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Tepat di pinggir Danau Satonda pun terdapat sebuah pohon kalibuda yang konon dipercaya dapat mengabulkan keinginan. Boleh percaya boleh tidak.

Cacing Nyale yang Unik di Lombok


Lombok selain punya pantai, juga punya budaya unik bernama Festival Bau Nyale. Nama festival Bau Nyale sendiri diambil dari bahasa suku setempat, yaitu suku Sasak.

Kata Bau berarti menangkap, sedangkan Nyale adalah cacing laut yang biasa hidup di lubang-lubang batu karang. Legenda menyebutkan, Cacing Nyale ini sebenarnya adalah penjelmaan dari Puteri Mandalika dari Kerajaan Johor di Lombok Tengah yang cantik jelita.

Setiap tahun, hari dimana Putri Mandalika menceburkan diri ke dalam laut pada tanggal 20 bulan ke 10 dalam penanggalan Suku Sasak diperingati dengan acara Bau Nyale, alias menangkap Cacing Nyale. Konon cacing ini hanya keluar sekali dalam setahun.

Mayat Digeletakan Tapi Wangi di Trunyan


Masyarakat Desa Trunyan di Kabupaten Bangli, Bali, punya tradisi unik seputar pemakaman. Tak seperti masyarakat Hindu pada umumnya yang melakukan ngaben, jenazah di Desa Trunyan tidak dibakar atau dikubur. Jenazah diletakkan begitu saja di atas tanah pada Kuburan Trunyan.

Uniknya, bau jenazah yang ada tidak tercium. Sebaliknya, malah tercium bau wangi yang berasal dari pohon Taru Menyan. Pohon tersebut memang menaungi jenazah dan menyebarkan wangi yang menutupi bau jenazah.

Tradisi Ciuman Omed-omedan di Bali


Bali punya tradisi unik saling berciuman yang disebut Omed-omedan. Setelah Nyepi, muda-mudi Desa Sesetan di Bali yang belum menikah melakukan tradisi Omed-omedan.

Dalam bahasa Bali, Omed-omedan memiliki arti tarik menarik. Namun selain saling tarik, mereka juga akan berciuman dan diguyur air.

Kebersaamaan dan kekeluargaan yang dirasakan tercurah dengan 'gelut' yang berarti saling berpelukan, 'diman' atau mengungkapkan rasa kasih sayang dengan ciuman, 'siam' yang berarti siram dan 'kedengin' yang berarti tarik menarik.

Air Terjun Langsung ke Laut di Madura


Jalan-jalan ke Madura, jangan lupa sambangi Air Terjun Toroan. Air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter ini begitu unik dengan air yang mengalir langsung ke laut.

Suasana alam sekitarnya masih tampak asri dan sejuk dengan pepohonan hijau yang tumbuh subur. Santai sejenak sambil menikmati keindahan air terjun pun bakalan menyenangkan. Fasilitas untuk wisatawan di sini juga cukup memadai, seperti toilet umum dan tempat penjual makanan serta minuman.

Api Biru Kawah Ijen, Banyuwangi


Fenomena api biru hanya ada dua di dunia, yaitu di Indonesia dan Islandia. Di Tanah Air, api biru dapat ditemukan di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.

Fenomena yang pertama kali dilihat warga setempat tahun 1950-an itu tentunya menarik turis lokal dan mancanegara untuk datang ke Kawah Ijen. Api biru dapat disaksikan sejak matahari tenggelam sampai matahari terbit. Waktu terbaik untuk melihatnya adalah dini hari hingga jam 05.00 WIB.

Afrika Ala Situbondo


Tak harus jauh-jauh ke Afrika untuk safari di padang savana yang penuh satwa liar. Petualangan seperti di Afrika itu bisa dirasakan di Taman Nasional Baluran di Situbondo, Jawa Timur.

Kurang lebih 12 km dari pintu masuk taman nasional, wisatawan akan melihat padang savana luas seperti di Afrika. Satwa liar pun bebas berlarian kesana-kemari di sini. Ada rusa, monyet, kerbau, banteng, burung, dan lain sebagainya.

Traveler bisa menikmati petualangan Africa Van Java sambil foto-foto di taman nasional ini. Menikmati sunset di sini juga asyik, pemandangannya memanjakan mata. Kala malam tiba, langit bertabur bintang pun akan menyapa traveler.

Potong Rambut Gimbal di Dieng


Ada sebuah keunikan di kalangan masyarakat Dieng. Entah kenapa, sebagian anak-anak di sana memiliki rambut gimbal. Rambut yang istimewa itu harus dipotong dalam prosesi upacara ruwatan rambut gimbal.

Upacara tersebut biasanya menjadi salah satu rangkaian event Dieng Culture Festival di Komplek Candi Arjuna, jadi wisatawan pun bisa menyaksikannya. Upacara akan diawali dengan kirab dari rumah pemangku adat desa. Kemudian beberapa anak-anak berambut gimbal akan diarak ke Candi Arjuna naik delman.

Rambut anak-anak itu akan dipotong secara bergantian oleh pejabat daerah setempat. Biasanya, setelah rambut gimbal dipotong melalui ruwatan, rambut akan tumbuh normal seperti anak-anak lain dan tidak akan sakit-sakitan. Tapi jika dicukur tidak melalui ruwatan, anak-anak itu diyakini jadi gampang sakit.

Cahaya Surgawi Gua Jomblang, Gunungkidul


Gua Jomblang di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta menawarkan pemandangan efek cahaya unik. yang belum tentu bisa ditemukan di tempat lain. Banyak yang menyebutnya sebagai cahaya surgawi.

Untuk bisa melihat cahaya 'surga', datanglah ke Gua Jomblang sekitar pukul 10.00-13.00 WIB. Kemudian wisatawan harus menyusuri lorong di dalam gua yang mengarah ke Gua Grubug. Setelah berjalan sekitar 15 menit, akan ada stalagmit besar berwarna hijau kecoklatan.

Di sanalah biasanya akan terlihat cahaya 'surga' yang begitu fotogenik. Apalagi jika cuaca sedang cerah-cerahnya, sinar matahari tampak menembus kegelapan gua dengan sempurna dan menampilkan efek cahaya yang begitu memesona.

Gua Gong di Pacitan


Indonesia punya banyak sekali objek wisata gua. Dari sekian banyak gua yang ada, Gua Gong di Pacitan, Jawa Timur bisa dibilang istimewa.

Jika batu di dalam gua dipukul maka akan mengeluarkan suara seperti gong. Saat berkunjung ke dalam gua, traveler juga akan dibuat kagum dengan pemandangan memesona. 

Buang jauh-jauh bayangan gua yang gelap karena di dalam Gua Gong sudah dipasangi lampu di berbagai sisinya. stalaktit dan stalagmit gua pun tampak berwarna-warni.

Umbul Ponggok, Snorkeling Tapi di Gunung


Indonesia sungguh ajaib karena di negeri ini, snorkeling tak harus di laut. Di Klaten, Jawa Tengah ada kolam Umbul Ponggok yang bisa dipakai untuk snorkeling. Pengalaman snorkeling di kolam yang ada di kaki Gunung Merapi itu tak kalah seru lho dengan di laut.

Selama snorkeling, banyak ikan air tawar yang akan berenang bersama traveler. Snorkeling juga terasa lebih santai karena tidak berombak seperti di laut.

Airnya begitu jernih dan asyik untuk foto-foto underwater. Tak sedikit traveler yang snorkeling sambil berburu foto, kemudian mengunggahnya ke media sosial. Kalau mau foto pre wedding underwater di sini pun bisa.

Candi Sukuh, Kembaran Piramida Aztec


Siapa sangka, ada candi di Kabupaten Karanganyar yang bentuknya menyerupai Piramida Aztec di Amerika Tengah. Candi ini bernama Candi Sukuh.

Bentuknya adalah piramid dengan tangga utama dan puncak yang terpotong. Sungguh mirip dengan piramida Suku Maya namun dalam versi mini. Kenapa bentuknya mirip, itu masih misterius.

Candi Sukuh di kaki Gunung Lawu adalah candi Hindu dengan relief yang menggambarkan seksualitas. Namun ini bukan cabul, lho. Seksualitas di zaman dahulu terkait dengan kesuburan. Candi Sukuh adalah salah satu keunikan Indonesia yang harus dilestarikan.

Ikan Dewa Kuningan


Pernah dengar nama ikan dewa? Ikan apakah ini? Inilah salah satu keunikan Indonesia yang berada di Cibulan, Kuningan. Di sana ada kolam renang yang berisi ikan keramat yang disebut ikan dewa.

Ini bukan kolam renang modern yang penuh kaporit, melainkan kolam renang dengan air yang bersumber dari mata air alami yang menyegarkan dan bebas kimia. Tidak heran ikan bisa hidup di dalamnya.

Ikan dewa ini disebutkan sebagai leluhur ikan mas modern. Gennya selalu terjaga dan tidak tercampur karena masyarakat menjaganya. Wisatawan bisa berenang,  bermain dan berfoto bersama ikan dewa ini.

Altar Tionghoa di Makam Wali Songo Cirebon


Indonesia punya cerita damainya kehidupan antarumat beragama yang menarik untuk wisatawan. Tahukah Anda, di makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, ada altar untuk peribadatan etnis Tionghoa.

Sunan Gunung Jati adalah Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Cirebon dan sekitarnya. Umat Tionghoa sejak dulu juga menghormatinya.

Istri Sunan Gunung Jati adalah bangsawan China bernama Ong Tien Nio. Dia meninggal usai melahirkan anak pertama Sunan Gunung Jati dan dimakamkan di tempat yang sama dengan Sunan Gunung Jati.

Warga Tionghoa membangun altar untuk menziarahinya. Altar ini bersebelahan dengan ruang berdoa umat Islam. Sungguh harmonis.

Pulau Berbentuk Love di Situ Patenggang


Situ Patenggang atau disebut juga Situ Patengan di dekat Kawah Putih, Bandung, punya danau dengan pulau yang unik. Di tengah danau, ada Pulau Asmara. Tentu ada alasan tersendiri mengapa dinamakan demikian.

Jika dilihat dari langit, pulau ini memang berbentuk 'love'. Mitos pun menempel lekat dengan pulau yang berada di tengah danau ini.

Di tengah pulau ini terdapat pula Batu Cinta, dengan legenda cinta Ki Santang dan Dewi Rengganis. Mitosnya, pasangan yang datang ke Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara maka cinta keduanya akan abadi.

Gunung Padang, Calon Piramida Terdahsyat


Piramida Giza atau Aztec mungkin adalah yang paling terkenal untuk wisatawan dunia. Tapi tidak lama lagi mereka akan punya saingan berat dari Indonesia.

Piramida Gunung Padang di Cianjur sudah diakui oleh para arkeolog dunia sebagai bukti peradaban yang sangat kuno. Para ilmuwan masih melakukan proses penggalian untuk mengungkapkan bentuk utuhnya.

Meski begitu, tempat ini sudah bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Kalau berkunjung ke sana, jangan jahil ya tangannya. Biarkan aneka bebatuan tetap pada tempatmya.

Seragam Jenderal Bintang 5 Nan Langka


Dimana-mana, jenderal itu mentok bintang 4. Tapi di Indonesia ada yang namanya jenderal bintang 5. Unik banget, ini dia jenderalnya jenderal.

Wisatawan bisa melihat seragam jenderal bintang 5 yang sangat langka di Museum Satria Mandala, Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, ada 3 orang yang punya seragam jenderal bintang 5.

Mereka adalah Jenderal Soedirman, Jenderal AH Nasution dan Jenderal Soeharto. Untuk ukuran dunia sekalipun, jenderal bintang 5 ini sangat langka.

Badak Jawa Super Langka


Indonesia punya badak super langka di dunia yaitu Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Data dari WWF menyebutkan tinggal ada 60 ekor di dunia, padahal dulu badak ini banyak terdapat di Asia Tenggara.

Perburuan cula di masa lampau membuat badak Jawa terancam kepunahan. Habitat terakhirnya adalah Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Wisatawan sering datang kesana untuk menjelajah hutan dan pulau, namun sudah sangat sulit untuk bertemu badak.

Badak bisa mencium manusia dari kejauhan dan menghindari manusia. Jejak rekamnya hanyalah terpantau dari kamera jebakan yang merekam dan memotret kalau badak ini lewat.

Danau Sebening Kaca di Jambi


Beranjak ke Jambi, traveler akan menemukan destinasi cantik yang mungkin tak ada duanya di Indonesia. Ada danau sebening kaca di kaki Gunung Kerinci.

Danau ini bernama Danau Kaco, karena memang air danau ini sangat jernih seperti kaca. Sampai-sampai traveler bisa melihat hingga ke dasar danau yang dipenuhi batang-batang kayu.

Untuk menuju ke destinasi satu ini, traveler mesti menyiapkan fisik yang cukup prima. Trekking selama kurang lebih 2,5 jam harus ditempuh oleh traveler yang ingin menikmati keindahannya. Namun semuanya akan terbayar lunas begitu melihat pemandangan spektakuler danau sebening kaca ini.

Surfing Gelombang Bono di Sungai Kampar


Surfing di laut, itu biasa. Indonesia menawarkan surfing di Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan. Di Sungai Kampar ada Gelombang Bono, pertemuan laut pasang dengan muara sungai menghasilkan gelombang seperti di laut.

Fenomena alam gelombang Bono biasanya terjadi saat bulan purnama, setiap tanggal 10-20 dalam perhitungan bulan Melayu (Arab) atau pada kisaran bulan Agustus-Desember tanggalan Masehi. 

Tinggi gelombang Bono bisa mencapai 6 meter, dan kecepatannya mencapai 40 km/jam. Para surfer bisa menguji nyali dengan menunggangi gelombang lewat permainan Berkudo Bono.

Masjid Putih Telur dari Pulau Penyengat


Destinasi tak kalah unik berasal dari Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Ada sebuah masjid yang dibangun dengan menggunakan putih telur.

Masjid ini bernama Masjid Raya Sultan Riau, umurnya sudah mencapai 200 tahu lebih. Sejarahnya, untuk memperkuat beton bagian kubah, menara dan bagian tertentu lainnya digunakan putih telur dan kapur sebagai bahan perekat.

Pertama kali dibangun pada tahun 1803 dengan luas 18x20 meter, masjid ini masih berdiri dengan kokoh hingga sekarang. Masjid ini menjadi destinasi wisata religi di Kepulauan Riau.

Danau Biru Kaolin di Pulau Bangka


Pulau Bangka menyimpan destinasi wisata yang tak kalah unik. Danau berwarna biru ini punya pemandangan bak di Eropa. Bahkan beberapa waktu yang lalu danau ini sempat membuat heboh sosial media karena disebut-sebut mirip dengan pemandangan di Islandia.

Namanya adalah Danau Biru Kaolin. Latar belakang danau yang putih berbukit-bukit, serta airnya yang biru sungguhlah cantik. Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk berfoto-foto ria.

Danau ini ternyata adalah bekas galian tambang Kaolin. Letaknya berada di Desa Air Bara, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pagoda Ala Myanmar di Berastagi


Tak jauh dari Medan, di Kota Berastagi ada destinasi wisata yang tak kalah unik. Di kota berhawa sejuk ini, traveler bisa menjumpai bangunan yang mirip Pagoda Shwedagon di Myanmar.

Pagoda emas ini berlokasi di Taman Alam Lumbini. Pagoda emas di Berastagi ini merupakan replika yang ada di Myanmar.

Tidak main-main, pagoda berikut mendapat predikat sebagai dari MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia, dan termasuk replika tertinggi nomor dua di Asia Tenggara. Sayang untuk dilewatkan ketika sedang berkunjung ke Kota Berastagi.

Gereja Berbentuk Kuil di Medan


Beralih sedikit ke Medan, ada sebuah destinasi unik lainnya. Ada gereja yang bentuknya menyerupai sebuah kuil Hindu. Gereja ini bernama Gereja Graha Maria Annai Velangkani.

Bangunan gereja tersebut bernuansa seperti kuil karena memang dibangun oleh pendatang dari Tamil, India Selatan yang menganut agama Katholik. Gereja yang beralamat di Jl Sakura III No 10, Tanjung Selamat, Medan ini berbentuk menara yang terdiri dari dua tingkat.

Lantai dasarnya dijadikan sebagai aula dan lantai atas dipakai sebagai ruang ibadah. Di dalamnya ada relief-relief yang menceritakan peristiwa penyaliban Yesus Kristus. Sungguh unik!

Tapak Kaki Raksasa di Tapaktuan


Indonesia begitu kaya dengan destinasi unik. Salah satu buktinya bisa traveler lihat di Aceh Selatan. Tepatnya di Kota Tapaktuan, ada tapak kaki raksasa berukuran panjang 6 meter.

Destinasi ini berkaitan erat dengan asal muasal nama Kota Tapaktuan. Legenda lokal yang diceritakan secara turun temurun menyebutkan bahwa itulah tapak kaki Syech Tuan Tapa, seorang pertapa sakti bertubuh raksasa.

Konon ceritanya, Tuan Tapa berhasil mengalahkan naga raksasa dan menyelamatkan putri raja yang kemudian menjadi cikal bakal masyarakat Tapaktuan. Tapak ini masih ada sampai sekarang.